Dari Buruh Menjadi Paralegal: Fitri Berbagi Transformasinya Melalui Program AKSES

June 9, 2022
Category: Capacity Building | PowerUp Campaign

“Sama seperti banyak Pekerja Migran Indonesia (PMI) lainnya, saya memiliki mimpi untuk membuat perubahan bagi keluarga saya,” kata Fitri, salah satu peserta mentee JWB. Sebelumnya, sangat sulit untuk keluarganya mencukupi biaya sehari-hari. “Mendaftar sebagai pekerja migran sepertinya satu-satunya cara untuk menyelesaikan masalah keuangan saya,” kenangnya.

Setelah direkrut, Fitri tiba di Singapura. Dia telah memilih untuk bekerja di sana karena itu adalah negara paling urban yang pernah dia dengar.

“Tapi mimpi itu tidak berjalan sesuai rencana. Itu adalah pengalaman yang mengerikan dan saya hidup dalam ketakutan terus-menerus setiap kali saya membuka mata,” kata Fitri. “Saya ditagih berlebihan oleh agen tenaga kerja, sehingga saya hanya mendapat SGD 10 (USD 7,18) per bulan.” Dia tidak tahu apa yang dilakukan majikannya adalah pelanggaran. Beberapa rekan kerjanya di Singapura bahkan mengatakan kepadanya bahwa kasus tersebut terlalu kecil untuk dipertimbangkan.

Didukung oleh seorang teman baik, dia akhirnya melaporkan kasus tersebut ke Kedutaan Besar Indonesia, yang membantunya kembali ke rumah dan menyelesaikan kasus tersebut. “Sejak saat itu, saya merasa mendapatkan kekuatan dan keberanian yang saya rindukan,” kata Fitri.

Kini sebagai seorang istri dan seorang ibu, Fitri juga menjadi anggota SBMI, Serikat Buruh Migran Indonesia. Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan hak-hak pekerja migran Indonesia melalui kerja advokasi, dukungan klien, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi. Melalui SBMI, ia menjadi salah satu mentee dalam Program AKSES JWB, program mentoring Indonesia.

Fitri termotivasi untuk mengikuti program ini berdasarkan pengalamannya sebagai pekerja migran dengan sedikit kesadaran akan hak-haknya. Dia juga tertarik untuk mulai belajar bagaimana melakukan kerja kasus untuk orang lain.

“Saya mulai merasakan bahwa pengetahuan tentang hak PMI adalah hal yang paling penting, namun tidak terlalu diperhatikan oleh banyak agen tenaga kerja yang membantu orang untuk bekerja di luar negeri. Saya merasa perlu belajar lebih banyak sehingga saya dapat membantu PMI lain melindungi diri mereka sendiri,” katanya.

“Berkat Program AKSES, saya dapat mempelajari dasar-dasar hak-hak pekerja migran, seperti akomodasi yang layak bagi pekerja migran dan hak-hak mereka atas hari libur. Saya bahkan memperoleh pengetahuan tentang cara kerja litigasi lintas batas, dan bertemu dengan organisasi lain yang dapat membantu” tambahnya.

Meskipun dia dikuatkan oleh apa yang dipelajari, Fitri merasa bahwa program kegiatan berbagi pengetahuan adalah “aspek yang paling menantang dalam program pendampingan”. Setiap mentee melakukan diskusi di setidaknya empat desa setempat di mana mereka berbagi pembelajaran kepada komunitas mereka. Tujuannya adalah agar lebih banyak orang mengetahui hak-hak pekerja migran dan kemungkinan akan litigasi lintas batas.

“Saya merasa sangat takut bahwa saya tidak akan tampil sebaik yang diharapkan. Saya juga takut dihakimi. Saya hanya akan berlatih dan berlatih lagi sebelum hari presentasi,” jelas Fitri.

Kerja kerasnya pasti terbayar. Kepala desa di salah satu desa terkejut dengan betapa baiknya dia mempresentasikan. “Ini adalah perasaan yang tak terlukiskan bagi saya,” kata Fitri. Pertumbuhannya sebagai pembicara membuatnya menjadi paralegal yang berdedikasi untuk hak PMI di komunitasnya.

Dengan waktunya sebagai mentee yang hampir selesai, Fitri bertujuan untuk tumbuh menjadi paralegal, membantu rekan-rekan kerjanya yang menderita di luar negeri untuk mencari keadilan, bahkan setelah kembali ke rumah.

Kampanye PowerUp menampilkan bagaimana JWB meningkatkan dampaknya melalui peningkatan kapasitas dengan rekan kami. Mitra kami, termasuk mentor, mentee, penyandang dana, dan pemimpin organisasi garis depan, berkumpul untuk berbagi pengalaman mereka dalam program pengembangan kapasitas kami. Kami juga melihat ke depan bagaimana kami terus meningkatkan dampak kami untuk memastikan bahwa akses terhadap keadilan sama bergeraknya dengan pekerja migran.

By Coffee Pang, Public Relations Lead @JWB

Translated by Doli Yolanda, PR Volunteer @JWB


Kampanye PowerUp menampilkan bagaimana JWB meningkatkan dampaknya melalui peningkatan kapasitas dengan rekan kami. Mitra kami, termasuk mentor, mentee, penyandang dana, dan pemimpin organisasi garis depan, berkumpul untuk berbagi pengalaman mereka dalam program pengembangan kapasitas kami. Kami juga melihat ke depan bagaimana kami terus meningkatkan dampak kami untuk memastikan bahwa akses terhadap keadilan sama bergeraknya dengan pekerja migran.