Douglas adalah seorang pengacara Amerika sekaligus pendiri Justice Without Borders. Sebagai ahli dalam perdagangan manusia internasional, penelitian dan publikasi Douglas berfokus pada masalah hukum seputar migrasi dan eksploitasi manusia di seluruh Asia Timur dan Tenggara, termasuk Vietnam, Cina Daratan, Taiwan, Jepang, dan Korea Selatan.
Sebelumnya, Douglas adalah penerima beasiswa hukum Fulbright di Universitas Tokyo, konsultan hukum di Proyek Antar-Agensi PBB tentang Perdagangan Manusia (UNIAP) di Bangkok, dan dalam berbagai posisi di beberapa LSM anti-perdagangan manusia nasional dan internasional di Amerika Serikat dan Jepang.
Sebagai seorang alumnus Georgetown University Law Center, Douglas sebelumnya merupakan rekanan pada Pusat Dokumentasi Pengungsi dan Migran (Center for Documentation of Refugees and Migrants) di Universitas Tokyo. Douglas fasih berbicara bahasa Jepang dan Cina Mandarin.
Untuk informasi lebih lanjut tentang apa yang menginspirasi Douglas untuk memulai Keadilan Tanpa Batas/Justice Withoout Borders, klik di sini.
Michelle saat ini adalah Pengacara Anti Korupsi untuk Morgan Stanley. Dia memegang B.A. dari Pomona College dan J.D. dari Georgetown University Law Center. Michelle telah bekerja untuk sejumlah kepentingan publik yang berbeda dan beberapa organisasi swasta, termasuk Public Employees for Environmental Responsibility, Lingkungan, Arnold & Porter LLP dan Herbert Smith Freehills LLP. Michelle lahir di Hangzhou, Cina, dan pindah ke Amerika Serikat pada usia enam tahun. Dalam waktu luangnya, Michelle suka memasak, pergi hiking di berbagai lintasan di Hong Kong, dan belajar gitar. Michelle berbicara, membaca dan menulis bahasa Inggris, Mandarin dan Cina Kanton sederhana.
Gene adalah pengacara yang sekarang bekerja untuk memproduksi dan menyediakan perumahan dengan harga terjangkau di Washington DC. Sebelum bergabung dengan Departemen Perumahan DC, Gene mempraktekkan hukum perumahan, municipal dan perusahaan selama lebih dari 20 tahun di Chicago, London, DC dan Singapore. Ia bekerja untuk firma hukum kecil dan besar, termasuk mengelola firma hukum nya sendiri dan bekerja mewakili individu, perusahaan besar dan kecil serta pemerintahan.
Gene mendapatkan gelar sarjana hukum dari John Marshall Law School di Chicago setelah lulus sebagai sarjana akuntansi dari University of Illinois dan lulus ujian CPA. Selain bekerja, Gene senang menghabiskan waktu dengan istri, dua putra dan anjing mereka. Dia berlari secara rutin, sehingga dia merasa tidak terlalu bersalah tidak menjaga makan.
Jonathan adalah pengacara senior di Simmons&Simmons Singapura. Ia ahli dibidang transaksi pasar modal, produk terstruktur dan derivatif. Jonathan baru saja bergabung dengan Dewan Pengurus, dan membantu JWB untuk mendapatkan status di Singapura.
Tammie saat ini memimpin operasi JWB di Singapura. Tammie lulus dengan memuaskan dari Fakultas Hukum National University of Singapore. Sebelum bergabung dengan JWB, Tammie adalah pengacara dispute resolution di salah satu firma ternama di Singapura. Keahlianya meliputi litigasi dan arbitrasi Internasional, dengan fokus pada urusan perdata seperti sengketa komersial. Disamping itu Tammie juga berurusan dengan hal-hal terkait kejahatan kerah putih. Tammie berpengalaman mendampingi kasus-kasus individu maupun korporasi dalam berbagai isu hukum termasuk ketenagakerjaan, kekayaan intelektual, dan kelalaian medis. Di waktu luangnya, Tammie sangat senang jalan-jalan, dan menghabiskan waktu bersama teman dan keluarga. Tammie fasih berbahasa Inggris, Cina Mandarin dan Kanton.
Justine saat ini coordinator Probono JWB di Hongkong. Justine baru saja lulus dari Universitas Hongkong dengan jurusan Politik dan Aministrasi Publik. Justine pernah menjadi legal fellow di JWB saat tahun terakhir di Universitas and dia berkontribusi dalam penyusunan publikasi penelitian strategis : Accessing Hong Kong Courts From Abroad : A Strategic Guide to remote video link for Migrant Workers. Justine juga sangat aktif dalam kegiatan sukarelawan di Myanmar. Dia pernah mengelola beberapa projek relawan dan mengadakan workshop berkala tentang hak asasi manusia untuk pelajar local Myanmar sejak tahun 2015. Justine suka berolahraga, membaca, mendengarkan musik dan travelling. Dia lancer berbahasa kanton dan Inggris.
Sri Aryani (“Ari”) adalah JWB Pro Bono Officer di Indonesia. Pemegang gelar master dari jurusan Sosiologi Universitas Indonesia ini melakukan penelitian tentang Pekerja Rumah Tangga Migran dan Global Care Chain di Singapura.
Ari bekerja 12 tahun untuk Yayasan Tifa sebagai Grant & Knowledge Manager, dan Labor Migration Specialist. Disamping itu, Ari juga terlibat dalam berbagai penelitian terkait dengan gender, labor migration dan modern slavery untuk berbagai lembaga termasuk Bappenas, ILO, OXFAM dan Walkfree Foundation, penilaian kualitatif pekerja rumah tangga migran yang pulang dari Malaysia di Indonesia, untuk Organisasi Buruh Internasional, dan survey dasar untuk pernikahan dini dan kekerasan berbasis gender untuk Oxfam Indonesia. Dia juga menulis dan mempresentasikan Migrant Workers and Information Gap : Learning from ICT based Initiative to Strengthen Transparency and Accountability of Recruitment Practices of Indonesia Migrant Workers dalam The Annual Conference of the Southeast Asian Human Rights Studies Network.
Ari menghabiskan masa kecilnya di Bandung dan memiliki seorang anak berumur 10 tahun. Ari menghabiskan waktu luangnya untuk travelling, dan membaca buku.