Lewat wawancara kali ini, kita akan bertemu dengan Aziah Hussin, Ketua Dewan Justice Without Borders yang baru, untuk membahas inspirasinya dan visinya untuk JWB.
P1. Diluar JWB, Anda adalah seorang pengacara untuk organisasi-organisasi besar. Apa yang menginspirasi minat Anda dalam hukum, dan secara khusus fokus Anda pada Hukum Internasional?
Hukum adalah sang maha penyetara. Sebagai prinsip, hukum memperlakukan semua orang dengan sama, tetapi praktiknya tergantung pada interpretasi dan pelaksanaannya, serta cara orang-orang dapat mengaksesnya. Satu pertanyaan besar bagi saya adalah: kalaupun seseorang bisa mendapatkan akses terhadap hukum, apakah dia otomatis akan mendapatkan keadilan? Semangat saya timbul dari keyakinan bahwa hukum, sebagai suatu gagasan, adalah hal yang seharusnya memperlakukan semua manusia dengan sama.
Selanjutnya, hukum internasional mengingatkan kita bahwa kehidupan seseorang sangat tergantung oleh dimana dan kapan dia lahir. Hukum internasional mengingatkan saya untuk selalu berusaha lebih membumi lagi dan bahwa kita semua saling memiliki banyak kesamaan, bahkan dengan orang-orang yang tidak kita kenal sekalipun. Dunia saat ini sangat dinamis dan terhubung; segala sesuatu yang kita lakukan memiliki dampak bahkan di tempat yang jauh dari dimana kita berada.
P2. Selain minat Anda dalam hukum, kami juga melihat pengalaman luas Anda dalam pekerjaan keadilan sosial, terutama dalam The Hunger Project Australia (2015) yang ditujukan untuk memerangi kemiskinan, selain proyek-proyek lain terkait integrasi pencari suaka dan pemberdayaan perempuan. Bagaimana pandangan Anda tentang keadilan sosial? Bagaimana Anda melihat hubungan antara hukum dan pekerjaan keadilan sosial?
Jika hukum adalah sang maha penyetara, maka keadilan sosial adalah sang pemberi keadilan. Kita tahu bahwa akses terhadap keadilan berkaitan langsung dengan kesetaraan. Dalam membahas keadilan sosial, kita juga harus mengakui adanya perbedaan rintangan yang dihadapi orang-orang dari latar belakang yang berbeda, khususnya dalam mendapatkan akses keadilan. Contoh perbedaan latar belakang tersebut adalah kewarganegaraan, lokasi tempat tinggal, ekonomi, dan status sosial.
Dalam kerangka keadilan sosial, banyak komunitas yang bekerja untuk mengisi kesenjangan tersebut. Selain para pengacara dan praktisi hukum lainnya, LSM dan pegiat garis depan juga ikut mengidentifikasi pihak-pihak terkait dan menghubungkan mereka kepada orang-orang yang membutuhkan bantuan, para donor, dan para relawan. Semuanya itu bagian dari skema pemberian akses terhadap hukum dan keadilan sosial.
P3. Anda bergabung dengan kami sejak Juli 2023 sebagai Anggota Dewan. Bagaimana Anda mengetahui tentang JWB? Apa yang menginspirasi Anda untuk membantu kelompok khusus ini, yaitu para Pekerja Rumah Tangga Migran?
Saya pertama kali mengenal JWB ketika saya menghadiri acara penggalangan dana JWB sebagai seorang pengacara junior, 10-12 tahun sebelum saya resmi bergabung dengan organisasi ini. Sejak itu saya telah mengikuti perkembangan organisasi ini dengan seksama. Yang menginspirasi saya dari misi JWB adalah JWB telah menemukan kebutuhan spesifik dalam ranah keadilan sosial dan hukum, lalu menemukan orang-orang yang tepat untuk mengatasinya. Menurut saya, misi bersama JWB untuk memberdayakan orang-orang yang rentan sangat menyentuh.
P4. Dari sudut pandang Anda, apa saja tantangan utama yang dihadapi pekerja migran dan korban perdagangan manusia di Asia, dan bagaimana JWB dan organisasi serupa lainnya dapat mengatasi masalah ini?
Ini adalah pertanyaan yang penting!
Pertama, kita perlu mengidentifikasi siapa yang membutuhkan bantuan, dan kita perlu memberikan informasi kepada mereka. Seringkali orang-orang ini segan mencari solusi karena mereka sadar akan adanya ancaman terhadap diri mereka (baik fisik maupun psikologis), atau karena mereka memiliki literasi hukum yang rendah. Mereka perlu tahu akan pilihan yang tersedia untuk mendapatkan keadilan supaya mereka bisa membuat pilihan yang didasari pengetahuan.
Kedua, kita perlu menyadari bahwa permasalahan ini bersifat lintas batas, dan membutuhkan kerja sama di antara banyak pemangku kepentingan secara lintas batas juga. Seringkali, koordinasi ini sulit dilakukan karena berbagai kerumitan dari sisi ekonomi dan migrasi.
Hal yang terpenting adalah bahwa orang-orang ini sungguh perlu untuk dilindungi dan perlu betul-betul merasa aman dalam sistem yang ada. Artinya, kita perlu mendorong majikan dan pemerintah untuk memahami peran penting mereka dalam seluruh sistem ketenagakerjaan. Ini adalah masalah jangka panjang dan struktural yang tidak bisa diselesaikan oleh satu LSM saja, namun beberapa langkah kecil dapat membantu mengatasinya.
P5. Menurut pendapat Anda, apa yang membedakan skema bantuan hukum lintas batas JWB?
Sejauh yang saya ketahui, tidak ada LSM lain yang melayani sektor ini dalam sistem hukum yang berlaku. Ini bukan berarti peran yang dimainkan oleh organisasi lain lebih atau kurang. Solusi jangka panjang ini tetap memerlukan tiap pemangku kepentingan untuk mengusahakan segala sesuatu yang bisa dilakukan. Walau begitu, menurut saya, pernyataan bahwa yang nilai dari solusi yang ditawarkan JWB itu tetaplah unik.
Keistimewaan JWB adalah bahwa JWB telah mengidentifikasi kesenjangan yang sangat spesifik dan menemukan pemangku kepentingan dengan pemikiran serupa yang dapat membantu kita menyusun teka-teki tersebut. Dalam konteks LSM dimana keterbatasan sumber daya selalu menjadi perhatian utama, setiap orang perlu memfokuskan keahlian mereka. Saya pikir bagian dari misi JWB adalah untuk bisa mengidentifikasi aktor paling baik untuk tiap tugas yang diperlukan di sepanjang rantai kerjasama tersebut. Kemampuan itu tentu unik.
P6. Anda akan berperan sebagai Ketua Dewan JWB perempuan pertama dalam sejarah keanggotaan dewan. Apa visi dan arahan Anda untuk JWB di masa depan? Menurut bayangan Anda, bagaimana cara JWB dan mitra-mitra kita dapat membuat perbedaan?
Saya yakin bahwa saya hanya akan menjadi yang pertama dari banyak perempuan lainnya di masa yang akan datang. Dari sisi statistik, JWB memang dipimpin kebanyakan oleh perempuan. Sebagai Ketua Dewan perempuan pertama, saya hanyalah simbol dari sepak terjang perempuan-perempuan lain sebelum saya.
Dengan JWB, satu hal yang dapat dipetik dari pandemi COVID adalah bahwa dalam situasi-situasi genting, tantangan dan ketidakadilan yang dihadapi oleh kaum-kaum rentan menjadi semakin parah dan rumit. Namun, di balik itu, satu hal baik yang muncul dari pandemi adalah bagaimana banyak pengadilan telah menunjukkan keterbukaan mereka terhadap pemeriksaan pengadilan berbentuk digital dan kemungkinan mengakses keadilan dari jarak jauh, termasuk pemberian kesaksian secara daring. Saya harap JWB bisa lebih memanfaatkan perkembangan itu kedepannya. Kesempatan ini sungguh telah mengurangi hambatan masuknya kasus (dimana masalah yang terbesar adalah biaya), meningkatkan akses terhadap keadilan, dan memfasilitasi kolaborasi pemangku kepentingan lintas yurisdiksi.
Semua hal yang telah saya sebutkan tadi, apabila digabungkan dengan meningkatnya ketersediaan proses penyelesaian sengketa alternatif, dapat betul-betul merubah sistem dukungan terhadap pekerja rumah tangga dalam konteks litigasi lintas batas menjadi lebih baik.
Terakhir, saya berharap semakin banyak orang lebih disadarkan dan lebih responsif terhadap kerja baik JWB. JWB telah melakukan pekerjaan yang fantastis dalam menemukan pengacara, mitra, dan donor yang memiliki pemahaman yang sama akan pekerjaan unik yang kita lakukan. Saya ingin membantu memperluas jaringan JWB dalam jaringan khusus itu.
P7. Apa saja hambatan terbesar yang Anda bayangkan akan Anda hadapi dalam memimpin JWB? Bagaimana cara Anda akan mengatasinya?
Hal-hal yang akan saya sebutkan adalah tantangan dan bukan kesulitan. Salah satu dari hal tersebut adalah untuk membantu orang memahami bagaimana mereka dapat memberikan dampak yang paling besar. Saya yakin bahwa ada banyak orang berhati besar yang bersedia mendukung para Pekerja Rumah Tangga Migran.
Dunia sedang dilanda kesulitan saat ini. Dalam situasi seperti ini, sukar bagi kita untuk meminta dan mengharapkan empati dari masyarakat untuk jangka waktu yang berkelanjutan. Jadi, usaha ini adalah perjuangan dan sebuah ujian ketangguhan bagi banyak organisasi nirlaba, termasuk JWB. Tiap hal kecil yang Anda lakukan menjadi penting. Jika saya hanya dapat memberikan satu pesan, pesan itu adalah: inilah saatnya untuk melakukan paling tidak satu tindakan baik, tidak masalah seberapa kecil tindakan tersebut.
P8. Apa pesan Anda bagi staf dan relawan JWB lainnya?
Setiap orang di sini adalah bintang rock!
Saya benar-benar percaya itu. Saya datang sebagai seseorang yang paling baru dari semua pemangku kepentingan yang sudah sangat berpengalaman; kita dikelilingi oleh bintang-bintang rock yang telah melakukan pekerjaan ini tanpa lelah selama bertahun-tahun. Bagi saya, keindahan dari pekerjaan ini adalah Anda telah berkontribusi kepada sesuatu yang senantiasa tumbuh dan menginspirasi orang. Saya menganggap diri saya sebagai salah satu orang yang terinspirasi oleh upaya kelompok tersebut, dan sekarang saya ingin menyebarkan pesan itu juga.
Saya ingin mengucapkan banyak terima kasih. Mereka semua adalah bintang rock, dan pekerjaan mereka sungguh-sungguh telah membuat perbedaan.
Ditulis oleh Rekan Humas, Lovein Sui
Desain visual oleh Rekan Humas, Yasmin Elhassine